Upaya pensiun syariah untuk memberantas DBD di lingkungan pendidikan
Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Pondok pesantren seperti lembaga pendidikan Islam merupakan tempat rawan penyakit DBD karena beberapa pondok pesantren tidak mempunyai program pencegahan penyakit DBD. Namun, seiring berjalannya waktu, pesantren yang berkembang pesat, seperti pesantren modern, lebih mampu mencegah penyebaran demam berdarah di lingkungan pendidikan.
Rentannya interior Islami menjadi tempat penyebaran penyakit DBD disebabkan karena interior Islami pun memiliki jumlah santri yang banyak dan tinggal di lingkungan padat, sehingga berpotensi menjadi breeder penyakit DBD. nyamuk. Namun, tidak perlu khawatir jika Anda tinggal dan besar di pesantren, karena ada beberapa hal yang bisa dilakukan pesantren untuk mencegah penyakit DBD. Dan berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan pesantren dalam memberantas penyakit demam berdarah di lingkungan pendidikan:
Pendidikan dan sosialisasi
Melakukan edukasi dan penyadaran kepada santri dan pengurus pondok pesantren tentang penyakit DBD, termasuk cara penularan, gejala dan pencegahannya. Dalam hal ini, pemagang Islam dapat memberikan kesadaran dengan menggandeng tenaga kesehatan setempat atau juga dapat bekerjasama dengan universitas terdekat. Contoh konkritnya adalah Al Masoem yang selalu bekerjasama dengan bidang teknologi pangan UNPAD, kerjasama dengan bidang kedokteran UNPAD, dan lain-lain.
Menyelenggarakan lokakarya, seminar kunjungi atau pelatihan mengenai demam berdarah. Menyebarkan pamflet, pamflet, atau poster tentang DBD kepada santri dan staf di pondok pesantren. Selain itu, Al Ma’soem mempunyai banyak organisasi mahasiswa Islam dan pesantren. Seperti halnya OSIS dan Dewan Santri yang biasanya berperan penting dalam memberikan edukasi tentang DBD kepada banyak orang, mereka juga rajin membuat poster tentang banyak hal yang terjadi di masyarakat sekitar, termasuk informasi tentang DBD. demam serta pencegahan dan penanggulangannya secara langsung
pesantren dan sekolah.
Gunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang demam berdarah.
Hilangkan sarang nyamuk
Pihaknya melakukan pengasapan (fumigasi) secara rutin di lingkungan pesantren. Hal ini tidak akan membunuh nyamuk 100%, namun demikian tetap harus dilakukan upaya fogging, minimal untuk mematikan nyamuk yang sudah menjadi nyamuk, dan bukan yang masih berupa jentik.
Kosongkan tangki air secara teratur, seperti bak mandi, drum, dan menara air. Di Al Masoem sendiri, pembersihan ruangan termasuk kamar mandi menjadi tanggung jawab masing-masing siswa (FYI: untuk Ooren dan Drum dikosongkan secara rutin setiap beberapa bulan sekali).
Tutup tangki air dengan rapat.
Membersihkan lingkungan interior Islami dari sampah dan barang bekas yang dapat menjadi tempat genangan air. Tanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk, seperti lavender, lemon, dan geranium.