Mobil klasik yang sedang menjadi mode di Indonesia
Klasik selalu menyenangkan! Jadi ungkapan ini bisa sangat cocok bagi mereka yang menyukai hal-hal vintage atau klasik. Meski identik dengan jaman dahulu, benda-benda klasik mempunyai sejarah dan nilai sejarah tersendiri. Inilah sebabnya mengapa barang ini cenderung langka dan memiliki harga jual yang tinggi, karena tidak semua orang memilikinya.
Seperti halnya mobil, moda transportasi yang sudah lama digunakan masyarakat ini juga termasuk dalam kategori mobil klasik. Jangan salah, mobil klasik ini berbeda dengan mobil-mobil zaman dulu. Menurut Persatuan Pecinta fsdhotrodranch.com Mobil Vintage Indonesia (PPMKI), kata klasik mengacu pada mobil vintage yang segmennya cocok untuk kelas menengah ke atas. Dengan kata lain, merupakan mobil mewah yang diproduksi dalam jumlah terbatas pada saat itu.
Bayangkan betapa langkanya mobil ini? Pada zaman dahulu benda itu sudah menjadi benda langka, terlebih lagi sekarang? Jajaran kendaraan klasik ini masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda yang didominasi pabrikan Eropa atau Amerika. Itu sebabnya, jika diperhatikan, mobil-mobil klasik Indonesia yang ada di jalan raya biasanya memiliki merek serupa.
Seri ini dirilis pada tahun 1971 dan mempunyai 2 versi pada peluncurannya yaitu Roadster dengan sunroof dan 4-seater Coupé dengan konfigurasi 2 pintu. Kendaraan ini ditenagai mesin V8 SOHC M117 berkapasitas 4.500 cc.
Pada bagian luar, jendelanya menggunakan desain frameless sehingga menambah kesan mewah pada kendaraan ini. Selain itu, kemewahan lain juga terdapat pada interiornya, antara lain jok dan panel berbahan kulit. Dengan berbagai kelebihan di atas, itulah sebabnya mobil ini disebut sebagai mobil termewah dan termahal pada masanya.
Berikutnya adalah BMW E30 325I yang menjadi musuh bebuyutan Mercedes Benz 190E. Seri BMW ini merupakan salah satu mobil sport yang dinilai memiliki mesin yang sangat responsif, terutama saat digunakan pada kecepatan tinggi. Mesinnya bervolume 2.500 cc, 6 silinder, M20, B25 dan mampu menghasilkan tenaga hingga 168 hp.
Review Tim Pengarah Kanan di atas menyebutkan bahwa mobil yang dirilis pada tahun 1991 ini berbeda dengan seri aslinya karena mobil klasik Indonesia ini disetel dengan komponen Hartge oleh pemiliknya. Itulah sebabnya mobil ini sangat jarang dimiliki. Ketiga, ada Mercedes Benz 190E AMG yang tak kalah istimewa. Mobil dengan kode bodi W201 ini lebih dikenal dengan sebutan “Baby Benz” dan cukup sering tampil di ajang balap DTM. Hal ini sudah tidak mengherankan lagi, pasalnya seri ini ditenagai mesin 6 silinder bervolume 2.600 cc, sangat irit untuk kelas mobil sport premium pada masanya.
Seperti pada video sebelumnya, mobil yang direview Fitra Eri dan Dahttas ini juga didesain khusus setelah dituning dengan komponen AMG oleh pemiliknya. Setelah dilakukan penyetelan, tenaga yang dihasilkan mesin mobil ini menjadi misteri karena perbedaan perpindahan dibandingkan AMG yang bermesin 2.500cc 4 silinder.