Mengenal Besi Scrap: Sumber dan Jenis-jenisnya
Apakah Anda sudah familiar dengan istilah besi scrap? Secara sederhana, besi scrap merujuk pada besi yang telah mengalami click here penurunan kondisi akibat pemakaian yang lama. Meskipun kualitasnya tidak sebanding dengan yang baru, besi ini masih dicari dan dapat menjadi sumber penghidupan bagi sebagian orang.
Banyak pihak yang bahkan memulai usaha pengumpulan besi scrap, yang berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang jenis besi ini?
Untuk menambah wawasan, kami akan menjelaskan berbagai informasi mengenai besi scrap, mulai dari definisinya hingga berbagai jenis dan sumber pengumpulannya. Mari kita mulai pembahasan di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Besi Scrap?
Besi scrap adalah besi yang umumnya tidak lagi digunakan untuk produksi industri. Besi scrap cenderung lebih rapuh, membuatnya lebih mudah dipatahkan. Jika Anda masih merasa bingung tentang besi scrap, istilah lain yang sering digunakan adalah besi tua dan besi rongsokan.
Apakah sekarang Anda memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai jenis besi yang akan dibahas dalam artikel ini? Mari lanjutkan ke poin berikutnya untuk mendapatkan pemahaman lebih komprehensif.
Apa Saja Jenis-Jenis Besi Scrap?
Meskipun dalam keadaan rongsokan atau tua, besi scrap tetap memiliki nilai yang dapat memberikan pendapatan saat dijual kembali. Namun, harga jual setiap jenis besi rongsokan bervariasi, tergantung pada kategori yang ditentukan oleh ketebalan, jenis, dan kondisinya. Berikut adalah beberapa klasifikasi kelas besi scrap.
Kelas A
Besi scrap dalam kelas A harus memenuhi kriteria berikut:
– Memiliki ketebalan minimal 6 mm.
– Berasal dari IWF atau H-Beam, beton, pipa, pelat, sisa produk fabrikasi, blok mesin, rel kereta, pelat kapal, rantai kapal, dan roda kereta api.
– Dalam kondisi yang baik, dengan sedikit karat di permukaannya.
– Tidak memiliki banyak lapisan cat atau krom.
– Memiliki ukuran sekitar 50 cm – 180 cm.
Kelas B
Besi scrap dalam kelas B harus memenuhi kriteria berikut:
– Memiliki ketebalan minimal 3 mm – 5 mm.
– Berasal dari pelat potongan, velg mobil, sisa potongan coil, dan pelat tipis lainnya.
– Dalam kondisi yang relatif baik, dengan sedikit karat atau lapisan cat.
– Memiliki ukuran sekitar 50 cm – 180 cm.
Kelas C
Besi scrap dalam kelas C harus memenuhi kriteria berikut:
– Memiliki ketebalan minimal 2 mm – 3 mm.
– Berasal dari seng pabrik, drum oli, pelat bodi mobil bekas, dan kawat seling.
– Dalam kondisi yang baik dengan sedikit karat atau lapisan cat.
– Memiliki ukuran sekitar 50 cm – 180 cm.
Kelas D
Besi scrap dalam kelas D harus memenuhi kriteria berikut:
– Memiliki ketebalan minimal 1 mm – 2 mm.
– Berasal dari kawat las, kaleng susu, bubutan, velg sepeda, dan seng berkarat.
– Dalam kondisi yang cukup baik dengan sedikit karat atau lapisan cat.
– Memiliki ukuran sekitar 50 cm – 180 cm.