Μη κατηγοριοποιημένο

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar

Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Zulfikri Anas, pelaksana tugas, menyatakan bahwa setiap sekolah diberi kesempatan untuk menerapkan kurikulum merdeka.

Dalam Acara Wujudkan Pelajar Pancasila Melalui Kurikulum Merdeka, yang disiarkan pada hari Kamis, 17 Februari 2022, Zulfikri menyatakan, “Memulai kurikulum merdeka harus dimulai dari diri sendiri dalam arti kesiapan tiap sekolah. Tumbuhkan dari dalam diri kita masing-masing harus memahami apa itu hakikat pendidikan.”

Oleh karena itu, buat pertanyaan yang reflektif, dan kemudian kita akan menentukan kapan kurikulum merdeka ini harus dimulai. Setelah itu, sekolah akan menemukan metode unik mereka sendiri. Menurut Zulfikri, kami berusaha untuk itu apapun kondisinya.

Dalam proses pembelajaran, SD Negeri 005 Sekupang, Batam menggunakan kurikulum merdeka.

Guru Steafania Anggia Putri dari SD Negeri 005 Sekupang menyatakan, “Kurikulum merdeka baru diterapkan di sekolah ini tahun pelajaran 2021/2022. Ini baru dimulai untuk kelas 4. Penerapannya dibagi menjadi fase: Fase A kelas 1 dan 2, Fase B kelas 3 dan 4, serta Fase C 5 dan 6.”

Di sekolah tempat ia mengajar, Anggia mengatakan bahwa ada pembelajaran proyek dengan tema tertentu. Pengelolaan sampah dan permainan tradisional adalah temanya.

Fokus gaya hidup berkelanjutan adalah pengelolaan sampah. Implementasi dilakukan di rumah di mana orang tua bertanggung jawab. Dengan memilih klik disini permainan tradisional, ada juga tema yang berkaitan dengan kearifan lokal. Fokus, kerja sama, dan nalar kritisnya terlihat. Anggia menyatakan bahwa pengenalan lagu daerah juga dilakukan.

Anggia berpendapat bahwa menerapkan kurikulum merdeka melibatkan orang tua dalam proses pendidikan. Anak-anak sebagai sumber pembelajaran. Jadi,

Untuk saat ini, fokus kurikulum merdeka di SMP Negeri 2 Temanggung adalah pembelajaran karakter.

Guru Joko Prasetyo dari SMP Negeri 2 Temanggung menyatakan, “Kami juga menghargai setiap capaian peserta didik, setiap murid kita bimbing. Ada pendampingan khusus agar bisa sampai ke fase yang lebih tinggi.”

Anak-anak mulai menunjukkan keterbukaan terhadap potensi mereka. Kami mengadakan acara kearifan lokal. Joko menambahkan, “Karena kami menggunakan sistem blok, mereka dibebaskan untuk bereksploarasi, berbicara, dan berbagai hal lainnya.”

Penilaian dan Sulit Kurikulum Merdeka

Ada sejumlah asesmen yang dilakukan di SD Negeri 005 Sekupang, Batam untuk penilaian kurikulum merdeka.

Anggi mengatakan, “Asesmen yang coba saya lakukan dengan memulai asesmen diagnosis untuk memetakan kemampuan siswa. Guru melakukan diagnosis ini secara berkala.”

Anggi menyatakan bahwa hasil asesmen membantu dalam penyesuaian materi. Menurutnya, siswa sekolahnya tidak diharuskan untuk belajar dalam pelaksanaannya.

Di sisi lain, Joko menceritakan bahwa kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi merupakan masalah besar saat menerapkan kurikulum bebas ini.

Joko menjelaskan, “Tantangannya adalah bagaimana guru bisa beradaptasi dengan teknologi dan masuk ke dunia anak. Tidak semua guru bisa masuk ke dunia anak.”

Joko menyatakan bahwa sekolahnya akan terus belajar untuk memastikan bahwa guru dan siswa bekerja sama dengan baik saat menerapkan kurikulum merdeka.